Mendapatkan pengalaman bermain yang baru dan unik dari sebuah genre yang umum di industri game memang bukan sesuatu yang mudah ditemukan saat ini. Lahirnya beberapa franchise raksasa yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa seolah menciptakan sebuah standar yang berusaha diikuti oleh para seri kompetitor yang lain. Akibatnya? Kita seringkali mendapatkan game-game dengan atmosfer dan desain yang hampir serupa satu sama lain, bahkan menimbulkan kesan monoton yang begitu kentara. Prasangka inilah yang menyelimuti kami ketika menjajal Spec Ops – The Line dari Yager Development dan 2K Games ini.

Kesan Pertama

Berusaha mencari sesuatu yang unik dari sebuah game third person shooter memang menjadi sesuatu yang terlalu muluk. Hampir semua game yang berasal dari genre ini jatuh pada atmosfer gameplay yang serupa satu sama lain, terlepas dari “identitas” unik yang mungkin dihadirkan dari desain karakter, plot, maupun senjata yang ada. Third person shooter selalu menuntut Anda untuk menghabisi setiap musuh yang ada, berlindung, dan melakukan aktivitas yang sama ini secara berulang kali. Hal baru apa lagi yang bisa disuntikkan di dalamnya? Kehadiran Spec Ops: The Line seolah membuka mata kami yang mulai “diselubungi” oleh prejudice yang satu ini. Spec Ops: The Line harus diakui merupakan sebuah seri game third person shooter yang istimewa.
Dalam jam-jam awal permainan, Spec Ops: The Line memang terlihat sebagai sebuah game third person shooter standar yang banyak ditemukan di pasaran. Ia hampir tidak menawarkan apapun yang baru. Mengambil konsep military shooter, dua hal yang mungkin menarik perhatian Anda adalah tingkat kesulitannya yang terhitung menantang dan setting yang dihadirkan. Selebihnya? Biasa. Visualisasi standar, gameplay standar, dan plot yang “klise”. Namun seiring dengan progress permainan Anda, Spec Ops: The Line seolah mematahkan semua anggapan ini. Ia akan menuntut Anda untuk berpikir, Ia akan menuntut Anda untuk memanfaatkan konsep moral dan hati nurani Anda, dan Ia akan menuntut Anda untuk berpikir daripada hanya sekedar menembakkan ratusan peluru secara membabi buta, dan pada akhrinya tampil sebagai sebuah game third person shooter yang tidak biasa. Sesuatu yang belum pernah Anda temukan sebelumnya. Plotnya yang terhitung klise di awal juga perlahan namun pasti, menemukan bentuk solidnya seiring dengan progress permainan Anda.
Keunikan seperti apa yang dihadirkan? Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review dan menjelajahi dunia Spec Ops: The Line lebih dalam, Anda bisa mendapatkan sedikit gambaran lewat screenshot fresh from oven di bawah ini.