Posted by : Mayra
Jumat, 07 Februari 2014
TEROPONG
Sering ditemukannya banyak orang yang tidak mengetahui
akan manfaat dan tata cara teropong. Hanya beberapa orang saja yang
mengetahuinya dan beberapa saja yang dapat mahir menggunakan teropong secara
baik dan benar. Pembuatan makalah ini agar semua orang dapat memahami akan
pengertian, prinsip dasar, persamaan dasar dan cara kerja teropong. Bahakan
akan mengerti macam-macam teropong dan bagiannya.
MANFAAT
1.
Dapat memanfaatkan teropong dalam kehidupan .
2.
Bisa memaksimalkan kerja dari teropong .
3.
Mempermudah pengamatan yang akan dilakukan menggunakan teropong .
4.
Dapat menemukan perbesaran atau yang lain berhubungan dengan teropong .
5.
Bisa menghitung dan merumuskan pada teropong .
PEMBAHASAN
Pengertian
Teropong atau teleskop adalah alat optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar nampak lebih dekat
dan jelas, karena teropong memperbesar ukuran, sudut dan juga kecerahan
bendanya.
Sejarah Penemuan Teropong
Sebenarnya orang pertama di dunia yang
menemukan teleskop atau teropong adalah ahli optika dari Belanda yaitu Hans
Lippershey pada tahun 1608.
Tapi Hans Lippershey tidak mau menerima hak patennya. Ketika mendengar tentang hal itu Galileo pun lalu membuat teleskop sendiri dengan menyalin dan mengembangkan dari teropong ciptaan Hans Lippershey. Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Tapi Hans Lippershey tidak mau menerima hak patennya. Ketika mendengar tentang hal itu Galileo pun lalu membuat teleskop sendiri dengan menyalin dan mengembangkan dari teropong ciptaan Hans Lippershey. Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.
Jenis – Jenis Teropong
Ada 2 jenis utama teropong, yaitu:
1. Teropong bias
2. Teropong pantul
1. Teropong
Bias
Teropong yang terdiri atas beberapa lensa dan
bekerja berdasarkan pembiasan cahaya. Ada beberapa macam teropong bias,
diantaranya:
1. Teropong bintang atau teropong aastronomi
Teropong bintang disebut juga teropong
astronomi
Teropong bintang memiliki ciri – ciri:
1. Dua buah lensa cembung berjarak fokus
panjang
2. Jarak fokus lensa objektif lebih besar dari jarak fokus lensa okulernya
Teropong bintang adalah alat yang digunakan
untuk melihat atau mengamati benda-benda di luar angkasa seperti bulan,
bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah maya, terbalik
dan diperbesar.
Benda-benda yang diamati letaknya sangat jauh sehingga sinar-sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Kumpulan sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang dan bagian bawah bintang membentuk bayangan nyata dan terbalik di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya bayangan bintang dilihat lensa okuler sebagai benda.
Benda-benda yang diamati letaknya sangat jauh sehingga sinar-sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Kumpulan sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang dan bagian bawah bintang membentuk bayangan nyata dan terbalik di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya bayangan bintang dilihat lensa okuler sebagai benda.
Karena pengamatan bintang-bintang di langit
berlangsung berjam-jam, maka mata akan lelah. Agar mata tidak lelah, maka
pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi. Agar ini tercapai, maka
bayangan lensa objektif harus diletakan di titik fokus lensa okuler. Ini
berarti titik fokus lensa objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler.
Dengan demikian, panjang teropong atau jarak antara kedua lensa adalah:
Panjang teropong untuk penggunaan normal/tidak
berakomodasi:
d = fob+fok
ket :
d = jarak antara kedua lensa
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler
Perbesaran teropong untuk penggunaan normal/tidak berakomodasi:
Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler
Ma = fob/fok
ket:Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler
Jika teropong digunakan untuk mata
berakomodasi maksimum, tentu saja kedua rumus di atas tidak berlaku. Untuk
kasus mata berakomodasi maksimum, berlaku rumus berikut:
d = fob + sok
d = fob + sok
ket:
d = jarak antara kedua lensa/panjang teropong
fob = fokus lensa objektif
sok = jarak bayangan okuler
Perbesaran teropong akomodasi maksimum:
fob = fokus lensa objektif
sok = jarak bayangan okuler
Perbesaran teropong akomodasi maksimum:
Ma= fob/sok
ket:
ket:
Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
sok = jarak bayangan okuler
fob = fokus lensa objektif
sok = jarak bayangan okuler
CONTOH 1:
Sebuah teropong bintang memiliki lensa
objektif dengan jarak fokus 150 cm dan lensa okuler dengan jarak fokus 10 cm,
digunakan untuk melihat benda-benda langit yang sangat jauh. Tentukan panjang
dan perbesaran teropong untuk:
a) penggunaan normal
b) mata berakomodasi maksium (jika mata berakomodasi pada jarak 25 cm)
a) penggunaan normal
b) mata berakomodasi maksium (jika mata berakomodasi pada jarak 25 cm)
JAWAB:
diketahui:
fob = 150 cm
fok = 10 cm
sn (jarak titik dekat mata pengamat) = 25 cm
diketahui:
fob = 150 cm
fok = 10 cm
sn (jarak titik dekat mata pengamat) = 25 cm
ditanya:
d . . . ?
Ma . . . ?
d . . . ?
Ma . . . ?
jawab:
a) penggunaan normal:
a) penggunaan normal:
panjang teropong:
d = fob + fok
d = 150 + 10
d = 160
d = fob + fok
d = 150 + 10
d = 160
jadi panjang teropong untuk penggunaan normal
adalah 160 cm
perbesaran teropong:
Ma = fob/fok
Ma = 150/10
Ma = 15
perbesaran teropong:
Ma = fob/fok
Ma = 150/10
Ma = 15
Jadi perbesaran teropong untuk penggunaan
normal adalah 15 cm.
b) mata berakomodasi maksium:
panjang teropong:
1/fok = 1/sok + 1/-sn
1/sok = 1/fok + 1/-sn
1/sok = 1/10 – 1/-(25)
1/sok = 1/10 – (-1/25)
1/sok = 1/10 + 1/25
1/sok = 7/50
sok = 50/7 . . . . . . (1)
panjang teropong:
1/fok = 1/sok + 1/-sn
1/sok = 1/fok + 1/-sn
1/sok = 1/10 – 1/-(25)
1/sok = 1/10 – (-1/25)
1/sok = 1/10 + 1/25
1/sok = 7/50
sok = 50/7 . . . . . . (1)
masukan persamaan (1) ke rumus d = fob + sok
d = 150 + 50/7
d = 1050/7 + 50/7
d = 1100/7
d = 150 + 50/7
d = 1050/7 + 50/7
d = 1100/7
Jadi panjang teropong untuk mata berakomodasi
maksimum adalah 1100/7 cm = 157,14 cm.
perbesaran teropong:
Ma = fob/sok
Ma = 150/(50/7)
Ma = 21
Ma = fob/sok
Ma = 150/(50/7)
Ma = 21
Jadi perbesaran teropong untuk mata
berakomodasi maksimum adalah 21 cm.
CONTOH 2:
Sebuah teleskop astronomi memiliki lensa,
dengan jarak fokus lensa objektifnya adalah 32 cm. Perbesaran teleskop untuk
mata tidak berakomodasi adalah 8 kali. Tentukanlah:
a) jarak fokus lensa okulernya
b) jarak kedua lensa itu jika mata tidak berakomodasi
c) jarak kedua lensa jika mata berakomodasi pada jarak 40 cm
a) jarak fokus lensa okulernya
b) jarak kedua lensa itu jika mata tidak berakomodasi
c) jarak kedua lensa jika mata berakomodasi pada jarak 40 cm
JAWAB:
diketahui:
fob = 32 cm
Ma = 8 kali
sn = 40 cm
fob = 32 cm
Ma = 8 kali
sn = 40 cm
ditanya:
a) fok . . . ?
b) d penggunan normal . . . ?
c) d mata berakomodasi . . . ?
a) fok . . . ?
b) d penggunan normal . . . ?
c) d mata berakomodasi . . . ?
jawab:
a) jarak fokus lensa okuler:
Ma = fob/fok
fok = fob/Ma
fok = 32/8
fok = 4
fok = fob/Ma
fok = 32/8
fok = 4
Jadi jarak fokus lensa okulernya adalah 4 cm.
b) jarak kedua lensa jika mata tidak berakomodasi:
b) jarak kedua lensa jika mata tidak berakomodasi:
d = fob + fok
d = 32 + 4
d = 36
d = 32 + 4
d = 36
Jadi jarak kedua lensa jika mata tidak
berakomodasi adalah 36 cm.
c) jarak kedua lensa pada mata berakomodasi
maksimum:
1/fok = 1/sok + 1/-sn
1/sok = 1/fok – 1/-sn
1/sok = ¼ – 1/(-40)
1/sok = ¼ + 1/40
1/sok = 11/40
sok = 40/11 . . . . . . (1)
1/sok = 1/fok – 1/-sn
1/sok = ¼ – 1/(-40)
1/sok = ¼ + 1/40
1/sok = 11/40
sok = 40/11 . . . . . . (1)
masukan persamaan (1) ke rumus d = fob + sok
d = 32 + 40/11
d = 32 + 3,64
d = 35,64
d = 32 + 40/11
d = 32 + 3,64
d = 35,64
Jadi jarak kedua lensa pada mata berakomodasi
maksimum adalah 35,64 cm.
2. Teropong bumi.
Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuk sifatnya maya, diperbesar dan tegak.
Untuk menghasilkan bayangan yang tegak, dapat dengan menggunakan dua cara, yaitu:
1) Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obkektif dan lensa okuler.
2) Menggunakan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.
Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Karena itu lensa cembung ketiga disebut lensa pembalik.
Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus, maka teropong bertambah panjang, panjang bertambah 4 kali fokus lensa pembalik (4fp).Jadi rumus panjang teropong bumi adalah:
d = fob + 4fp + fok
ket:
d = jarak antara kedua lensa
fob = fokus lensa objektif
fp = fokus lensa pembalik
fok = fokus lensa okuler
Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuk sifatnya maya, diperbesar dan tegak.
Untuk menghasilkan bayangan yang tegak, dapat dengan menggunakan dua cara, yaitu:
1) Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obkektif dan lensa okuler.
2) Menggunakan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler.
Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Karena itu lensa cembung ketiga disebut lensa pembalik.
Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus, maka teropong bertambah panjang, panjang bertambah 4 kali fokus lensa pembalik (4fp).Jadi rumus panjang teropong bumi adalah:
d = fob + 4fp + fok
ket:
d = jarak antara kedua lensa
fob = fokus lensa objektif
fp = fokus lensa pembalik
fok = fokus lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikan arah
cahaya sebelum melewati lensa okuler.
Lensa okuler berfungsi seperti lup untuk membentuk bayangan bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akir bersifat maya, tegak dan diperbesar sesuai dengan perbesarannya.
Lensa okuler berfungsi seperti lup untuk membentuk bayangan bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akir bersifat maya, tegak dan diperbesar sesuai dengan perbesarannya.
CONTOH 1:
Teropong bumi dipakai untuk mengamati
seseorang pada jarak yang jauh. Teropong tersebut mempunyai jarak fokus lensa
objektif 25 cm, jarak fokus lensa pembalik 0,5 cm, dan jarak fokus lensa okuler
0,25 cm. Bila pengamatan digunakan untuk mata tidak berakomodasi tentukanlah
panjang teropong !
JAWAB:
diketahui:
fob = 25 cm
fp = 0,5 cm
fok = 0,25 cm
ditanya:
d . . . ?
jawab:
d = fob + 4fp + fok
d = 25 + 4(0,5) + 0,25
d = 25 + 2 + 0,25
d = 27,25
Jadi panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi adalah 27,25 cm.
diketahui:
fob = 25 cm
fp = 0,5 cm
fok = 0,25 cm
ditanya:
d . . . ?
jawab:
d = fob + 4fp + fok
d = 25 + 4(0,5) + 0,25
d = 25 + 2 + 0,25
d = 27,25
Jadi panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi adalah 27,25 cm.
CONTOH 2:
Sebuah teropong bumi memiliki panjang 34 cm,
lensa okuler berfokus 10 cm dan lensa pembalik berfokus 2 cm. Hitunglah fokus
lensa objektifnya !
JAWAB:
diketahui:
d = 34 cm
fok = 10 cm
fp = 2 cm
d = 34 cm
fok = 10 cm
fp = 2 cm
ditanya:
fob . . . ?
fob . . . ?
jawab:
d = fob + 4fp + fok
fob = d – 4fp – fok
fob = 34 – 4(2) – 10
fob = 34 – 8 – 10
fob = 16
d = fob + 4fp + fok
fob = d – 4fp – fok
fob = 34 – 4(2) – 10
fob = 34 – 8 – 10
fob = 16
3.
Teropong prisma atau
binokuler.
Teropong prisma atau binokuler adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas.
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku sama kaki. Sepasang prisma yang diletakan berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat lensa okuler, bayangan ini dibalik oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai rumus teropong prisma atau dengan teropong bumi.Perbesaran teropong:
Ma= fob/fokket:
Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okulerBeberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan dengan teropong yang lain:
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik tiga kali melalui jarak yang sama (dipantulkan empat kali oleh prisma).
3. Daya stereoskopsis diperbesar, sehingg dua mata dapat melihat secara bersamaan.
4. Dengan adanya prisma, arah cahaya telah dibalikkan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.4. Teropong panggung atau teropong Galileo.
Teropong panggung (teropong Galileo) terdiri dari dua lensa, yaitu:
- Lensa objektif berupa lensa cembung.
- Lensa okuler berupa lensa cekung.
Teropong prisma atau binokuler adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas.
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku sama kaki. Sepasang prisma yang diletakan berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat lensa okuler, bayangan ini dibalik oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai rumus teropong prisma atau dengan teropong bumi.Perbesaran teropong:
Ma= fob/fokket:
Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okulerBeberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan dengan teropong yang lain:
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik tiga kali melalui jarak yang sama (dipantulkan empat kali oleh prisma).
3. Daya stereoskopsis diperbesar, sehingg dua mata dapat melihat secara bersamaan.
4. Dengan adanya prisma, arah cahaya telah dibalikkan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.4. Teropong panggung atau teropong Galileo.
Teropong panggung (teropong Galileo) terdiri dari dua lensa, yaitu:
- Lensa objektif berupa lensa cembung.
- Lensa okuler berupa lensa cekung.
Dasar kerja dari teropong ini adalah:
Sinar-sinar sejajarke lensa objektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa objektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah ”tegak”.
Pajang teropong atau jarak kedua lensa diperoleh dengan memakai rumus teropong bintang atau teropong astronomi.
Sinar-sinar sejajarke lensa objektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa objektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah ”tegak”.
Pajang teropong atau jarak kedua lensa diperoleh dengan memakai rumus teropong bintang atau teropong astronomi.
Panjang teropong:
d = fob + fok
d = fob + fok
ket:
d = jarak antara kedua lensa
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler.
d = jarak antara kedua lensa
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler.
4.
Teropong Panggung
Teropong panggung terdiri dari dua
lensa, yaitu :
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung
Dasar
Kerja Dari Teropong Panggung
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke
lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan
ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang
dibentuk lensa okuler adalah tegak. Perhatikan diagram dari proses terbentuknya
bayangan benda pada gambar berikut.
Dari gambar diatas untuk pengamatan
tanpa berakomodasi), maka panjang teropong adalah :
d = f (ob) –
f (ok)
Perbesaran anguler yang didapatkan
adalah sama dengan perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi.
M = f (ob) /
f (ok)
2. Teropong Pantul
disebut demikian karena sebagai objektif
digunakan cermin cekung besar sebagai pemantul cahaya.
Teropong pantul astronomi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil yang diletakan sedikit di depan titik fokus cermin cekung, dan satu lensa cembung untuk mengamati benda.
Pada teropong pantul cermin lebih digemari daripada lensa untuk digunakan sebagai pengganti lensa objektif, alasannya karena:
1) Cermin lebih mudah dibuat dan murah dibanding dengan lensa.
2) Cermin tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3) Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Karena alasan itulah teropong yang terbesar di dunia adalah jenis teropong pantul. Teropong pantul yang sangat terkenal adalah teropong pantul Mount Palomar yan
Teropong pantul astronomi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil yang diletakan sedikit di depan titik fokus cermin cekung, dan satu lensa cembung untuk mengamati benda.
Pada teropong pantul cermin lebih digemari daripada lensa untuk digunakan sebagai pengganti lensa objektif, alasannya karena:
1) Cermin lebih mudah dibuat dan murah dibanding dengan lensa.
2) Cermin tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3) Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Karena alasan itulah teropong yang terbesar di dunia adalah jenis teropong pantul. Teropong pantul yang sangat terkenal adalah teropong pantul Mount Palomar yan
KESIMPULAN
Teropong atau teleskop
adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh
agar nampak lebih dekat dan jelas. Teropong terdiri dari dua jenis yaitu Teropong
bias dan Teropong pantul.
Terimakasih mas. saya jadikan referensi
BalasHapus